Penerbit : |
Penerbit Affany (K) |
Edisi : |
Soft Cover |
ISBN-13 : |
9789791699938 |
Tgl Penerbitan : |
2010-00-00 |
Bahasa : |
Indonesia |
|
Halaman : |
349 |
Ukuran : |
140x210x0 mm |
Sinopsis Buku:
Syahdu adalah wanita yang berhati mulia namun keras hati. Ia tinggal bersama ibunya serta adiknya, Ratih. Meskipun mereka hidup dalam kesederhanaan, Syahdu sangat mencintai keluarganya.
Suatu ketika Syahdu berniat mengunjungi kakeknya yang tinggal di daerah lain. Dalam perjalanan dengan kereta, Syahdu bertemu Ifan, pemuda soleh namun berpikiran terbuka, dan cerdas. Ifan dan Syahdu pun berkenalan lebih akrab. Perkenalan yang pada akhirnya, diam-diam, menumbuhkan benih cinta di hati mereka masing-masing, namun terpendam.
Adalah Sofia, gadis sekampung dengan Ifan, yang jatuh hati pula pada Ifan, namun Ifan tak pernah menanggapi serius. Ifan tetap bersikap baik pada Sofia. Sementara Sofia yang mengetahui kedekatan Syahdu dan Ifan, bersikap toleransi walaupun dirinya takut kehilangan pria idaman seperti Ifan yang taat beragama.
Syahdu dihadapkan kenyataan pahit. Ibunya harus dirawat di rumah sakit dengan biaya besar. Syahdu dan Ratih, adiknya, bingung musti mencari biaya. Dalam situasi genting itu, mantan kekasih Syahdu yang masih berusaha mendapatkan kembali cinta Syahdu, menawarkan bantuan dana guna membiayai operasi ibunya dengan satu syarat, Syahdu harus bersedia menikah dengannya. Demi cinta kasihnya dengan ibunda, Syahdu pun menerima tawaran lelaki tersebut.
Mengetahui Syahdu sudah menikah, Ifan kecewa sekali. Marah. Merasa dikhianati. Ifan kemudian menikah dengan Sofia, gadis yang diam-diam mencintainya. Sofia adalah gadis solehah. Dan pada kenyataannya, Ifan merasa beruntung. Sofia menunjukkan ketulusan cintanya melalui pengabdiannya sebagai seorang istri.
Tak lazim bagi perempuan untuk hidup jika terus diminta lebih lembut, lebih anggun, lebih santun, terus diminta untuk menjadi seperti orang lain, semua hanya meremas hati runtuhkan harga diri.Ini yang terjadi pada seorang Syahdu, ia miliki kenangan pahit yang selalu singgah di beberapa hati pemuda tapi justru akhirnya tertambat pada cinta pertama seorang laki-laki yang jauh lebih suci, Ifand Abdussalam.
Syahdu setengah bunuh diri, ia terusir dalam gunjingan kerumunan orang-orang, ia terpasung menyadari kehinaan diri, terlebih ia diajak Ifand untuk hidup satu rumah dengan Sofiya, seorang gadis berdarah hikmah sebening embun di ujung daun.
Syahdu seolah perempuan tak punya kehormatan, ia seekor lalat dalam cengkeraman bidadari, kecantikannya tak lagi berharga, keindahannya tak lagi berguna.
Wanita tak lagi ditimbang dari pesona parasnya….